Saturday, January 8, 2011

Tingginya ego yang berlabuh di lubuk hati

Ego,
Satu perkataan,
Sedikit huruf,
Mudah disebut,
Namun, sukar dibuang, direndah,
Tapi, senang digegar, mudah tercabar...
Sering di ungkap kerna ia masih selalu berada di situ;
Hati ini...

Astarghfirullahalazim,
Tinggi manakah ego itu wahai pemimjam hati milik Al-Malik?
Sudah pasti setinggi gunung yang teguh berdiri,
Sudah pasti sederas tsunami lautan yang mengerun,
Atau, sudah pasti sehebat ampunan Allah yang mensucikan kehinaan dosa yang mengunung tinggi,
Atau, sudah pasti sejangkau nikmat lautan allah yang tidak terhingga...
Atau, sebaik sebuah syurga yang kekal abadi,

Jika bukan?
Mana mungkin harga kemaafan itu tinggi,
Bangga diri tiada sempadan,
Merasa terbaik sekian masa,
Memandang rendah pada yang kononnya lemah atau salah,

Sudah pastikah?
.... *lupa akan kerdilnya diri*
Bersabarlah,
Dan merendahlah,
kerana itu ujian
dan ujian itu sebuah kepercayaan;
percayanya Allah pada dirimu,

Gagahkan dirimu dengan merendahkannya,
Kerana mereka yang gagah kuat melawan amarah,

Kerana hati merindukan Allah
Yang ingin ketemu dalam kerendahan hati...

Sunday, November 21, 2010

Tika kau disebut, akhi

Tika kau di sebut akhi..
Dikala itu ada..
seribu tanda..
Seribu kasih..
Seribu ikhsan,
Seribu kisah,
Hatta sebenarnya..
Lebih dari seribu,
Dan sebalik itu,
Ada satu tugas mu,
Untuk menjadi ikhwah,

Tika kau dipanggil akhi,
Bukan ke neraka kau berpimpinan,
Kerna syuga yang kejarkan,
Bukan lukanya ko tambahkan,
Kerna luka lamamu,
Dia yang rawatkan.
bukan benci ko campakkan,
Kerna dia belum tentu membencimu,
Bukankah dulu, katamu dia jiranku?
Kerna kau mendambakan cintaNya,
Bersama-sama..

Tika kau disebut, akhi,
Kepercayaan itu ada pasti,
Mana bisa kau meragu apabila memanggil atau dipanggil,
Atau adakah kau lupa maksud akhi itu sendiri?
Adakah betul kau lupakannya?

Maka sedih lah buat diri sendiri dan buat dirinya,
Kerana sebenarnya,
Bukan syurga yang kau tuju tentu,
Mengkin kau sedang mendayung sampan yang bersama,
melawan di arus,
air terjun yang deras itu,
dan pasti kau
terjunam,
terhempas,
sedangkan engkau menyangka kau bukan,

Buat hati ini yang sering lupa..
Maafkan diriku wahai akhi,
Kerana aku mungkin pernah melukakan mu,
Moga kau terus mencari redhanya,
Seperti yang kita dambakan selamanya...

Wednesday, September 1, 2010

Rintihan ruh insani buat kalbu yang celik...

Tak ingin aku gegarkan imanku lagi dengan tindakanku yang semalam..

Tak ingin kuhampakan Robbi lagi di atas kehinaan ku yang semalam..

Kerana sisa kudratku ini aku ingin taburkan buat bayaran syurgaku esok, serta walau biar hanya untuk setitis redhanya..

Kerana aku sangat mendambakannya...

Saturday, May 1, 2010

Indahnya keuntungan kita, hanya sekadar seorang hamba



in the name of Allah, the most gracious and the most merciful,


pernahkah kita berfikir....

Indahnya,
Indahnya keuntungan KITA,
Hanya sebagai seorang,
HAMBA,

Bila mana di panggil HAMBA,
SIAPAkah kita..?
diMANAkah KEDUDUKAN kita,

Di atas atau di BAWAH?

dicipta.. dari tanah... ya... tanah....
air yang hina...

TetAPI
Tetap Allah sanggup...
memberi KITA berbagai-bagai nikmat yang MELIMPAH ruah...
memberikan ruh kepada kita sehingga diangkat sebagai sebaik2 makhluk...

akan TETAPI adakah kita bersyukur?

Dari TIADA.. kepada ADA..
Dari merangkak ke DEWASA..
dari MISKIN ke BERHARTA
dari JAHIL kepada memahami AGAMA nya...
dari LUPA kembali mengingati
dari pendosa yang kembali suci di atas AMPUNAN-NYA

bahkan kita merungut...
merasa beban untuk menunaikan HAK penciptka kita..
seumpama SOLAT...
yang mana dulu diturunkan tika mana Rasulullah SAW sedang berduka...
dan diturunkan diajarkan kepada kita untuk memberi peluang kepada kita mengadu, memohon dan mendamaikan perasaan hati yang sering berbolak balik...

namun...

kita sering LUPA...
kerana kita adalah INSAN...
kerana kita adalah pendosa...

dan ingatlah...

sebaik-baik pendosa adalah pendosa yang...
BERTAUBAT...

.........................................................

fahamilah...

Indahnya keuntungan kita...
hanya....

sekadar seorang... HAMBA....

"Maka adakah patut kamu menyangka bahawa Kami hanya menciptakan kamu ( dari tiada kepada ada ) dengan tiada sebarang hikmat pada ciptaan itu? Dan Kamu ( juga menyangka ) tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka ( dengan yang demikian ) Maha Tinggilah Allah Yang Menguasai seluruh alam".

Al-Mukminun, 115 - 116



buat diriku... yang sering terlupa...

Monday, March 15, 2010

Train...

There is no train.
But There is He.
He is standing there among others who also standing.
He seems like waiting for something but he looked lost.
He does not know what to do.
He looks around.

There are lot of people.
Many kind of them.
Some sit and lean against the wall.
Some even look comfortable on their white fluffy beds that they create themselves from the sources that available around them.

Near the yellow line,
There are are different kind of people.
They look anxious,
It seems like they're waiting for something.
Maybe the train, perhaps.
These anxious people...
They look quite poor...
actually, far poorer from people who are lying on that white fluffy beds...
They don't have time to laugh unlike the others, those who are lying, those who are far away from the yellow line.

He stands there...
Standing...
and looking...

Suddenly he start to think...
Since I am here.... who should I join...

It seems like there are to big groups here...
1- Those who looked poor that anxiously standing near the yellow line...
2- those who seem like enjoying this place...
He thinks deeper...
.......
......
.......
..........
..........................!@£$%^&*(

argh....


suddenly, there is noise of iron friction.
there is light that likes a flare that strike deep down into his eyes....
it is at the other end of where his standing...
and the the strike become heavier as the light come nearer..

but still.. those people look the same... people who is lying, still lying,


and.....


the noise start to be gone in the middle of some ignorance people...
those who are lying comfortably...

and...

now...

There is a train...

what should he do???

...???

there is THE train... (what is he waiting for?)

Saturday, March 6, 2010

I found His الدين in the desert of الجهل

Never come to my mine to be like what I have became today,

Ever since I stepped on this land I have never known that one day I will find something that really precious in my life.

It seems like I just woke up from a deep slumber of my 'comfort' bed... which I thought suffice... Yet, it is not...

for the first and perpetually I thank Him for giving me something that not everyone would get...

A holler, named as فهم الدين...

I start to cry for my stupidity, my ignorance, and my grateful....
which I never thought to cry for before.

Thank you يا الله for giving me this chance...

And I hope I will always in this road...

Yes it is true...

I found Islam in the land of United Kingdom.

Monday, October 20, 2008

Malaysia in the eyes of the world(better only at the tip)

Malaysia is facing an inauspicious politic wave lately... By the large, for me some of the issues are relevant and some of them are ridiculous.

The intention is not actually to offense any party but intentionally, this might be useful for a reflection for us as Malaysian.

Where is our aim to be a success and respected country? What we would think about the world's world view on us... How silly we are with a such nonsense and humiliating agenda that had been bring up as our recent news.

well this is my opinion...

Our political agenda today:-

Sexual Disorder
Scandal
Disrespect among other races


and all this is representing our face as Malaysian that had been created from a group of people who have their own needs and lastly give an unwanted effects to the 'whole'



We must look further Malaysian. Let us work together to earn a glorious success with a dignity.
Just don't because of this silly thing making us preoccupied... deep down into the hole-until we can't get out from it.